Rekomendasi Desa Wisata di Kabupaten Sinjai yang Menarik Dikunjungi


Jakarta - Kabupaten Sinjai memiliki banyak desa yang dialihfungsikan sebagai desa wisata yang dapat memikat hati para wisatawan. Bahkan beberapa di antaranya sudah menerima penghargaan dari berbagai kategori.

Hal ini tentu saja dapat mendorong industri pariwisata Indonesia ke kancah dunia, sekaligus dapat menjadi hal yang membanggakan. Kemudian, ketika mengunjungi desa wisata, secara otomatis akan merasakan tradisi dan kebiasaan masyarakat di desa tersebut.

Beberapa rekomendasi desa wisata di Kabupaten Sinjai adalah Desa Panaikang, Kecamatan Sinjai Timur, yang berhasil masuk di posisi 500 besar ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia ). Ada pula Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat, yang meraih juara dalam lomba yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia tahun 2023 dan masuk 50 besar pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022.

Dewi Barania yang identik dengan destinasi wisatanya 'Kampoeng Galung' meraih juara pertama kategori Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE). Tidak hanya membanggakan Kabupaten Sinjai, Desa Barania telah menjadi icon Desa wisata di Provinsi Sulawesi Selatan karena mempunyai destinasi wisata yang unggul, sehat, bersih dan terjaga kelestarian alamnya.

Sementara itu, Desa Panaikang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, memiliki latar Pulau Sembilan yang berjejeran. Hal ini membuat kaki seakan tak mau beranjak pulang. Apalagi pada malam hari, Pantai Mallenreng terlihat menawan dengan cahaya lampu hias yang enak dipandang mata.

"Desa wisata sungguh akan membantu pengembangan pariwisata di masa depan yang akan menjadi daya tarik wisata dunia karena kita memiliki beragam budaya sehingga setiap desa pun memiliki aktivitas masyarakat yang berbeda yang menjadi ciri khas masing-masing daerah," ungkap Kadis Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Sinjai Tamsil Binawan dalam keterangan tertulis, Rabu (2/8/2023).

Pantai Mallenreng tidak hanya terkenal dengan sejuta pesona alamnya, akan tetapi berbagai pernak pernik fasilitas yang disediakan pengolah juga menjadi daya tarik bagi pengunjung.

Dalam satu kecamatan di Sinjai Timur terdapat empat objek wisata yang menarik dikunjungi seperti Objek Wisata Hutan Mangrove Tongke-tongke di Desa Tongke-tongke, Objek Wisata pantai Bulokkong di Desa Pattongko, Pantai Hubat di Desa Sanjai dan Pantai Mallenreng, Desa Panaikang. Semuanya telah terdaftar sebagai Desa wisata di Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif RI.

Dari keempat objek wisata ini masing-masing memiliki keunikan masing-masing seperti Hutan Mangrove Tongke-tongke, uniknya karena memiliki jembatan kayu mirip lorong dalam kota Makassar.

Jembatan kayu itu menjulur hingga ke laut sehingga pengunjung bisa hunting foto di tengah pohon bakau atau dengan latar Pulau Sembilan. Khusus obyek wisata yang terdapat di Desa Panaikang, Kecamatan Sinjai Timur, terdapat Pantai Mallenreng yang muncul atau populer di masa pandemi COVID-19 lalu. Objek wisata ini berhadapan langsung dengan Teluk Bone, dan Pulau Sembilan di sebelah utara Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.

Sejak dibuka objek wisata ini di awal masa pandemi tidak pernah sepi dari pengunjung. Apalagi jika akhir pekan seperti hari Sabtu sore hingga Minggu pagi masyarakat dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan berkunjung di objek wisata ini.

Obyek wisata bahari ini dikelola oleh BUMDES Panaikang dengan fasilitas seperti area parkir, balai pertemuan, cafetaria, kamar mandi umum, kuliner, musala, selfie area, spot foto, tempat makan, hingga WiFi area.

Dalam beberapa tahun belakangan ini desa wisata sedang menjadi salah satu fokus utama pembangunan pariwisata Indonesia. Pengembangan desa wisata sendiri memiliki konsep mengubah sebuah desa menjadi destinasi wisata dengan memanfaatkan potensi sosial, ekonomi dan budaya yang dapat menjadi daya tarik desa tersebut. Program desa wisata memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat lokal karena dapat membuka peluang kerja serta meningkatkan produktivitas masyarakat untuk membangun desa wisata yang unik dan unggul.

Kriteria tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan upaya pengembangan melalui konsep 3C :

1. Commitment (komitmen),

2. Competence (kompetensi),

3. Champion (juara).

Selain itu, kebersihan dan ketertiban masyarakat di area tersebut juga merupakan kunci penting untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan. Diperlukan pelatihan pelayanan wisatawan kepada seluruh masyarakat agar dapat melayani pengunjung dengan baik.

Sebelum menjadikan sebuah desa sebagai desa wisata, terdapat beberapa kriteria yang harus terpenuhi yaitu, memiliki kelembagaan yang tertata, atraksi wisata unggulan, sarana prasarana yang memadai, akomodasi wisata pendukung, dan yang terakhir keterlibatan masyarakat merupakan hal yang cukup penting demi kelancaran pembangunan desa wisata.